Pada dunia konstruksi, ada aturan K3 yang secara tidak langsung membuat seragam konstruksi dari setiap industri disesuaikan dengan warna helm yang digunakan di lapangan. Jika sesuai dengan aturan terbaru, ada 4 warna kode warna yang banyak terlihat di lapangan, yaitu:
Oranye.
Helm warna oranye yang dikenakan oleh pekerja biasanya juga dilengkapi dengan seragam atau rompi dengan warna sama. Jika dilihat dari kode K3, helm warna oranye ini menandakan pekerja yang bertanggungjawab dalam hal bongkar muat muatan barang atau pemberi sinyal kepada pengendali alat berat di lapangan.
Putih.
Helm dengan warna putih umumnya digunakan oleh pekerja yang menduduki posisi sebagai penanggungjawab proyek atau penanggungjawab koordinasi pergerakan alat berat. Helm yang dipakai dikombinasikan dengan desain baju proyek yang memiliki garis light warna putih. Pekerja dengan jenis helm ini umumnya harus memastikan semua pergerakan alat berat dan jadwal proyek yang dilakukan selesai tepat waktu serta aman.
Hitam.
Helm warna hitam menunjukkan bahwa orang yang memakainya adalah supervisi atau penangggungjawab utama pelaksanaan proyek. Tipe baju safety yang digunakan umumnya dikombinasikan pula dengan rompi warna serupa.
Biru.
Helm warna biru ini umumnya digunakan oleh para tamu yang berkunjung ke pihak perusahaan atau proyek. Meski tidak perlu menggunakan baju proyek safety, umumnya pada saat datang ke lokasi proyek, demi keamanan, para tamu juga akan diminta untuk menggunakan rompi sesuai tujuan tamu tersebut datang.
Namun demikian, seiring dengan trend baju proyek yang semakin berkembang, ada beberapa industri yang tidak terlalu mencocokkan warna helm dengan warna seragam konstruksi. Secara umum, pembuatan seragam yang digunakan untuk keperluan konstruksi ini dibuat dengan memperhatikan beberapa aspek lain, seperti:
1. Kebutuhan divisi dan golongan kerja
Ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi membuat seragam konstruksi dengan warna yang berbeda dengan penyesuaian divisi dan golongan kerja. Pertimbangan utama yang umum dilakukan untuk jenis perusahaan ini adalah untuk memudahkan mengenali surveyor yang datang ke lokasi proyek dan mengenali kebijakan apa yang perlu diterapkan di lapangan sesuai dengan kondisi divisi yang dikunjungi.
2. Identitas perusahaan
Seragam konstruksi dibuat sesuai identitas perusahaan, agar membedakan semua pekerja dari perusahaan tersebut dengan perusahaan lain dari bidang serupa ketika terlibat dalam proyek pembangunan yang sama.
3. Kenyamanan dan keamanan pemakaian
Umumnya seragam konstruksi juga dibuat dengan memperhatikan aspek kenyamanan maupun keselamatan dari para penggunanya. Contoh untuk pekerja konstruksi di lapangan, dibuatkan model baju proyek yang terbuat dari bahan 100% katun agar pergerakan di cuaca panas ekstrim bisa lebih efektif. Baju safety yang umumnya dibuat dalam bentuk lengan panjang juga pastinya akan melindungi tangan para pekerja dari bahaya radiasi sinar UV matahari.